Biografi

Samsudi lahir dan besar di Probolinggo, Jawa Timur, dalam keluarga sederhana yang menanamkan arti kedisiplinan, kerja keras, dan ketulusan. Kehidupan yang penuh kebersahajaan sejak kecil membentuk kepribadiannya yang tenang dan bersahaja.

Dalam perjalanan hidupnya, ia membangun rumah tangga bersama istri tercinta, Rahmatul Layli. Dari pernikahan ini, Allah menganugerahkan tiga anak. Putra pertamanya, Muhammad Abyaz Mahardika, Putra keduanya, Bima Muaffan Sidqi, telah berpulang ke rahmatullah di usia belia, meninggalkan kenangan mendalam bagi keluarga. Sementara itu, putri bungsunya, Hanin Bestari Tasbiha, tumbuh menjadi penyejuk hati.

Sebagai seorang pendidik, Samsudi mengabdikan diri di dua lembaga sekaligus, yaitu MAN 1 Probolinggo dan MI Azzainiyah III Randumerak. Ia menjalani tugas mulia tersebut dengan penuh kesabaran dan dedikasi, membimbing generasi muda agar tumbuh menjadi pribadi yang cerdas dan berkarakter.

Sejak Juli 2024, Samsudi juga menapaki jalan spiritual dengan bergabung dalam Thariqah Naqsyabandiyah Khalidiyah di bawah bimbingan Syekh Hadi Santoso. Langkah ini ia jalani sebagai ikhtiar mendekatkan diri kepada Allah, menyucikan hati, serta memperbaiki akhlak. Baginya, pendidikan dan thariqah adalah dua jalan yang saling melengkapi: pendidikan untuk membentuk generasi, dan thariqah untuk membina diri.

Prinsip yang ia pegang sederhana namun bermakna: seorang guru sejati bukan hanya menyampaikan ilmu, tetapi juga memberi teladan. Demikian pula seorang salik, tidak cukup hanya beramal lahiriah, tetapi juga harus menata batin dengan sabar, ikhlas, dan rendah hati. Dengan bekal prinsip ini, Samsudi berusaha terus melangkah di jalan ilmu dan thariqah, berharap hidupnya membawa manfaat bagi sesama dan bernilai di sisi Allah.