Member Login

Ayo hadiri kegiatan rutin Tawajjuh & Ngaji Tasawwuf setiap malam Selasa. Semoga hati kita selalu terpaut dengan dzikir kepada Allah

Thariqah Naqsyabandiyah Khalidiyah

Thariqah Naqsyabandiyah Khalidiyah merupakan salah satu cabang dari thariqah besar Naqsyabandiyah, sebuah jalan spiritual dalam tasawuf yang berakar pada ajaran Nabi Muhammad ﷺ dan diwariskan melalui para ulama serta mursyid. Cabang Khalidiyah muncul pada abad ke-19 melalui sosok pembaharu besar, Syekh Khalid al-Baghdadi al-Naqsyabandi (1193–1242 H / 1779–1827 M). Beliau dikenal sebagai tokoh yang menyebarkan thariqah Naqsyabandiyah secara luas di wilayah Timur Tengah, Turki, Kurdistan, hingga Asia Selatan.

Thariqah Naqsyabandiyah sendiri berasal dari Baha’uddin Naqsyaband al-Bukhari (717–791 H / 1318–1389 M), seorang wali besar dari Bukhara, Asia Tengah. Beliau menekankan ajaran dzikir khafi (dzikir dengan hati tanpa suara) dan jalan spiritual yang berpadu dengan kehidupan masyarakat. Ratusan tahun kemudian, Syekh Khalid al-Baghdadi mendapatkan ijazah thariqah Naqsyabandiyah dari gurunya, Syekh Abdullah ad-Dahlawi di India, kemudian kembali ke Baghdad dan mendirikan cabang khusus yang dikenal dengan nama Naqsyabandiyah Khalidiyah.

Ajaran inti thariqah ini menekankan dzikir khafi atau dzikir sirr, yaitu mengingat Allah dengan hati tanpa suara, sehingga melatih muraqabah (kesadaran penuh kepada Allah) dalam setiap keadaan. Selain itu, ada konsep rabithah, yaitu menghubungkan hati murid dengan mursyid sebagai perantara limpahan cahaya dan barakah. Para salik juga dibimbing menjalani suluk dan riyadhah berupa latihan ibadah, pengendalian diri, dan pembersihan hati agar semakin dekat dengan Allah. Segala bentuk amalan ini tetap berlandaskan ketaatan penuh pada syariat, karena bagi Naqsyabandiyah Khalidiyah, syariat dan hakikat tidak dapat dipisahkan.

Dalam praktiknya, murid sering diajak melakukan khalwat untuk fokus berdzikir, disertai dzikir berjamaah yang teratur. Semua ini bertujuan menjaga kesinambungan hati agar senantiasa terhubung dengan Allah di segala kondisi.

Keistimewaan thariqah ini terletak pada sanadnya yang bersambung jelas hingga Rasulullah ﷺ, keseimbangan antara dzikir dan syariat, serta penekanan pada kesadaran hati dalam setiap langkah kehidupan. Dzikir khafi yang menjadi ciri khasnya melatih seorang salik agar mampu mengingat Allah bahkan di tengah kesibukan duniawi, sehingga ibadah dan aktivitas sehari-hari dapat menyatu dalam satu tujuan: mendekat kepada-Nya.

Thariqah Naqsyabandiyah Khalidiyah adalah warisan emas tasawuf Islam yang mengajarkan keseimbangan antara syariat dan hakikat. Melalui dzikir, riyadhah, dan bimbingan mursyid, jalan ini menjadi sarana bagi para pencari Tuhan untuk mencapai ma’rifatullah, yakni pengenalan hakiki kepada Allah ﷻ.

Sebagaimana pesan para mursyid: "Barangsiapa ingin sampai kepada Allah, maka hendaklah ia menempuh jalan dzikir dan senantiasa bersama guru rohani yang mendapat izin dari guru sebelumnya hingga Rasulullah ﷺ."