Member Login

Sayyidina Qasim bin Muhammad bin Abu Bakar R.A
Termasuk Fuqaha as-Sab‘ah Madinah
Biografi
Sayyidina Qasim bin Muhammad bin Abu Bakar R.A. adalah seorang tabi‘in mulia, cucu dari Khalifah pertama Islam, Abu Bakar ash-Shiddiq R.A. Beliau lahir di Madinah pada tahun 36 H / 656 M, tepat pada tahun wafatnya Sayyidina Utsman bin Affan. Ayah beliau, Muhammad bin Abu Bakar, wafat syahid saat Qasim masih bayi, sehingga beliau tumbuh dalam asuhan keluarga mulia. Ibunya adalah putri dari Yazdajird, raja terakhir Persia, sehingga dalam dirinya menyatu dua garis keturunan agung: Quraisy dan Persia.
Qasim tumbuh di Madinah dalam lingkungan ilmu, dekat dengan keluarga Rasulullah ﷺ. Beliau banyak belajar langsung dari bibinya, Ummul Mukminin ‘Aisyah R.A., yang memberinya bimbingan dalam fikih, tafsir, dan akhlak. Karena itu, Qasim dikenal sebagai salah satu fuqaha as-sab‘ah (tujuh fuqaha besar Madinah) yang menjadi rujukan utama dalam ilmu agama pada zamannya.
Kehidupan beliau sangat zuhud, penuh dengan ibadah dan tawadhu‘. Qasim tidak tertarik pada dunia, meskipun memiliki garis keturunan terhormat. Dalam bidang ruhani, beliau menjadi salah satu mata rantai penting dalam sanad tasawuf. Ilmu dan hikmah yang diterimanya dari keluarga Nabi ﷺ kemudian diwariskan kepada para tabi‘in setelahnya, di antaranya cucunya sendiri yang masyhur, Imam Ja‘far ash-Shadiq R.A. Dari jalur inilah kemudian lahir silsilah keilmuan ruhani yang diteruskan ke berbagai thariqah.
Sayyidina Qasim bin Muhammad wafat di Madinah pada tahun 107 H / 725 M dalam usia sekitar 70 tahun. Makamnya berada di Baqi‘ al-Gharqad, dekat dengan pusara para sahabat dan keluarga Nabi. Beliau dikenang sebagai sosok alim, wara‘, dan pembimbing ruhani yang lembut, yang menjadi penghubung penting antara generasi sahabat dan generasi tabi‘in dalam perjalanan ilmu tasawuf.