Member Login

Ayo hadiri kegiatan rutin Tawajjuh & Ngaji Tasawwuf setiap malam Selasa. Semoga hati kita selalu terpaut dengan dzikir kepada Allah
Agent Profile

Sayyidina Salman Alfarisi

Salman minna Ahl al-Bayt


Biografi


Sayyidina Salman al-Farisi R.A. adalah seorang sahabat Nabi Muhammad ﷺ yang mulia, lahir di Persia pada masa akhir abad ke-6 Masehi, sekitar tahun 568 M, di sebuah desa bernama Jayy dekat kota Isfahan. Sejak kecil ia tumbuh dalam keluarga Majusi, bahkan ayahnya adalah penjaga api. Namun, sejak muda hatinya selalu gelisah dan haus akan kebenaran. Ia meninggalkan agamanya dan memulai perjalanan panjang mencari cahaya Ilahi, berguru kepada sejumlah rahib Nasrani yang shalih, hingga akhirnya mendapatkan kabar dari seorang gurunya tentang akan datangnya Nabi terakhir di tanah Arab.

Dalam perjalanannya, Salman sempat ditipu dan dijual sebagai budak hingga akhirnya dibawa ke Yatsrib (Madinah). Di sana, pada tahun 622 M bertepatan dengan hijrah Nabi ﷺ, ia mendengar tentang Rasulullah yang baru tiba dari Makkah. Dengan penuh keyakinan ia menemui beliau, dan ketika menyaksikan tanda-tanda kenabian yang disebutkan gurunya, Salman langsung memeluk Islam. Rasulullah ﷺ sangat menghargai keimanan dan pengorbanannya, bahkan bersabda: “Salman minna Ahl al-Bayt” – Salman adalah bagian dari keluarga kami.

Sepanjang hidupnya sebagai muslim, Salman terkenal dengan kezuhudan, kecerdasan, dan ketajaman spiritual. Pada masa Perang Khandaq (tahun 5 H / 627 M), beliaulah yang mengusulkan strategi parit, yang kemudian menjadi sebab keselamatan kaum muslimin dari serangan Quraisy dan sekutunya. Setelah wafatnya Rasulullah ﷺ (632 M), Salman tetap setia melanjutkan perjuangan. Pada masa Khalifah Umar bin Khattab, beliau diangkat sebagai gubernur Madain (sekitar 638 M), namun tetap hidup sangat sederhana, menolak kemewahan, dan lebih banyak menekuni ibadah serta bimbingan ruhani.

Sayyidina Salman wafat sekitar tahun 35 H / 656 M di Madain, Irak, dalam usia lanjut lebih dari 80 tahun. Makamnya hingga kini diziarahi banyak orang. Beliau termasuk salah satu figur penting dalam sanad tasawuf, karena jalan ruhani yang ditempuhnya melambangkan pengorbanan total seorang salik dalam mencari kebenaran, dari kegelapan pencarian panjang menuju cahaya hidayah Rasulullah ﷺ.